KPop Wave, KDrama Wave, Who is to blame?

Mungkin, dari rasio 100 ada 80 rasio remaja yang terombang-ambing Korean Wave. Kenapa? Banyak alasan yang bisa dijabarkan, sebenarnya.

Salah satu alasan seseorang tetap mengikuti gelombang itu adalah karena 'overdose' atau ketagihan yang tidak bisa dilepaskan.

Misal, seorang remaja yang gak sengaja nonton drama korea karena melihat temannya yang kemudian dia penasaran banget sama drama tersebut. Akhirnya, dia pun terbawa gelombang kekoreaan.

Nah, disini aku mau share tentang apa sih, kenapa sih, gimana sih menjadi seseorang yang 'kena banget' gelombang korea atau Korean Wave.

Hmm aku sebenernya selalu gak pengen disebut sebagai fangirl atau sebutan apalah yang menunjukkan kalo aku tuh tergila-gila sama oppa oppa gemes. Karena biasanya mereka yang ngomong gitu 98% nya ngejek. Asli deh. Tapi aku juga selalu mantengin korean wave, karena buktinya emang mereka itu gak ada abisnya. Selalu aja ada yang baru. Gitu sih kira-kira.

Ada beberapa alasan yang mungkin terdengar sebagai alasan receh kenapa aku belum pensiun jadi kpopers. Pertama, buat dunia hiburan khususnya, aku rasa korea itu udah bertindak sebagai pioneer rasanya. Mereka memang berkiblat dari Amerika, yang sebenernya enggak aku suka. Tapi mereka juga engga meninggalkan khasnya. Nah gitulah, kira-kira.

Walaupun alesan pioneer itu sebenarnya gak usah dihiraukan, karena dunia hiburan itu bukan dunia yang bener-bener harus kita perhatikan.

Yang kedua, kesungguhan membuat karya. Kerasa gak sih sinetron di Indonesia itu rasanya produksi yang ngasal? maksudnya ngasal di sini adalah mereka ya asal buat, asal ada. Gak ada awal dan gak ada akhir. Tapi kdrama itu terprogram seluruhnya. Dari awal, sampe akhir (karena mereka enggak menyajikan drama yang ratusan episode)

Yang ketiga, kesungguhan mengejar mimpi. Baru-baru ini aku tergugah mengejar lagi mimpiku karena abis nonton pruduce 101 (program survival idol pertama) dan mereka itu bener-bener gak punya kata menyerah di kamusnya. Sekalinya punya mimpi, seberat apapun rintangan yang bakalan ada, gak bakalan pernah menyurutkan ambisi mereka.

Itu semua kata 'fangirl' yang bertahun-tahun pengen ke korea heheheee.

Tapi guys, inget dibelakang Korea itu ada Amerika. Amerika yang menjajah Palestina, (lho?). Karena Amerika adalah penyokong Israel yang enggak punya apa-apa. Jangan sampe kesukaan kita sama dunia hiburan dan gelombang Korea buat kita mendukung proyek politik dan dana korea yang mungkin aja sampe ke Amerika. Bukannya berarti itu kita sendiri yang membunuh saudara kita?

Terus, kebiasaan hidup mereka. Jangan sampe ditiru juga guys. Kayak tidur jam 4 pagi dan bangun jam 10 pagi. Padahal kan kita udah tau, malem itu diciptakan untuk istirahat dan siang itu diciptakan untuk mencari kehidupan di dunia. Kurang jelas apa lagi?

So, Who is to blame?
One answer i have. Your self!

Sebenernya semua alesan yang mungkin aja sebagai 'healing' atau sebagai 'film counselling' itu cuman alesan yang bener-bener alesan. Ada hal lain kok yang bisa dijadikan healing dan bukan karena korean wave.

Biasanya mereka yang udah bener-bener terkena koream wave adalah karena mereka cuman liat visual orang korea yang beda banget karakter wajahnya sama melayu. Sebaliknya, asal tau aja, wajah melayu di korea itu menjadi wajah yang bisa dibilang kurang produktif. Jadi gak pernah ada sejarah tuh, orang Indonesia jadi Idol di korea. Karena biasanya, mereka yang orang luar korea, punya jatah gaji lebih sedikit daripada orang korea asli.

Jadi, kapan mau pensiun jadi fangirl??

Komentar

Postingan Populer