Konsep Agama

Ada dua sumber agama di dunia ini, yaitu wahyu/samawi dan budaya/ardli. Agama wahyu/samawi itu hanya agama Islam, dan sisanya adalah agama budaya/ardli. Sekarang ini, mulai dilancarkan dekonstruksi agama, yaitu yang mensejajarkan Islam dengan agama lain sebagai agama budaya, bukan lagi agama wahyu.

            Wilfred Cantwell Smith yaitu salah satu gurunya Harun Nasution – Tokoh Liberalisme menyatakan bahwa agama adalah sesuatu yang dianggap oleh orang sebagai nama sekumpulan keyakinan-keyakinan yang terorganisir dan terus berkembang dari masa ke masa yang kemudian disebut agama. Maka definisi ini cocok untuk agama selain Islam.

DEKONSTRUKSI ISLAM

            Dalam agama terdapat a process of reification (sebuah proses gradual untuk menegaskan “Agama” sebagai suatu entitas yang terorganisir dan positif dan sebagai kata benda).

            Islam agama yang terikat secara historis dengan agama Kristen, Yahudi dan berbagai peradaban lainnya yang telah ada sebelumnya di Timur Tengah.

            Islam pada asalnya adalah sebuah kata benda yang menunjuk sebuah aktifitas ad-din “Penyesuaian diri, kepatutan, ketaatan.”.

            Islam itu ketundukan dan bukan nama agama. Al-Illah itu Tuhan, maka Allah Tuhan semua agama.

            G.E. Grunebaum menyatakan bahwa Islam adalah sebuah budaya dan peradaban. Maka dari itu ia meneliti nama Islam dengan pendekatan antropologi budaya dan berorientasikan sejarah.

            Charles J. Adam (yang banyak dikutip oleh Jalal): Islam adalah agama yang akan senantiasa berubah dan terus berkembang.

            Waardenburg: Islam ada tiga tingkatan yaitu agama, moralitas dan hukum. Agama yang hadir dalam realitas sejarah dan sosial dengan kaum muslim sebagai pembuat dan yang mempertahankannya.

            Maka dari itu sangat diperlukan sekarang ini penghayatan masalah pluralisme antaragama yakni pandangan bahwa siapapun yang beriman – tanpa harus melihat agamanya apa – adalah sama di hadapan Allah. Karena Tuhan kita semua adalah Tuhan yang sama. Dalam masyarakat yang sudah maju, agama yang dianut bukan lagi dinamisme, animisme, politeisme tapi monoteisme (tauhid).